Tampilkan postingan dengan label Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Tampilkan semua postingan

Haidh Mencukur Rambut Dan Memotong Kuku


Haidh Mencukur Rambut Dan Memotong Kuku
Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, SOLO

Tanya :
Bolehkah seorang wanita yang sedang haidh mencukur rambut atau memotong kukunya ?
Jawab :
Pertama, seorang wanita yang sedang haidh diharamkan untuk melakukan sebelas hal, yaitu :
1. Shalat
2. Thawaf
3. Menyentuh Mushaf
4. Membawa Mushaf
5. Berdiam di Masjid
6. Membaca Al-Qur’an 
7. Puasa
8. Bercerai
9. Berjalan melintasi masjid jika dikhawatirkan akan mengotorinya
10. Bersetubuh (menikmati sesuatu di antara pusar dan lutut)
11. Berwudhu

(Lihat Ahmad bin 'Umar Asy-Syâthirî, Nailur Rajâ`, Dârul Minhâj, hal.88-90.)
Jika kita perhatikan, mencukur rambut atau memotong kuku tidaklah termasuk satu dari kesebelas hal yang diharamkan di atas. Kendati demikian, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan kecuali setelah ia suci. Imam Al-Ghazâlî di dalam bukunya, Ihyâ 'Ulûmiddîn menjelaskan :
وَلاَ يَنْبَغِيْ أَنْ يَحْلِقَ أَوْ يَقْلِمَ أَوْ يَسْتَحِدَّ أَوْ يُخْرِجَ الدَّمَ أَوْ يُبِيْنَ مِنْ نَفْسِهِ جُزْءاً وَ هُوَ جُنُبٌ، إِذْ تَرِدُ إِلَيْهِ سَائِرُ أَجْزَائِهِ فيْ اْلآخِرَةِ فَيَعُوْدُ جُنُباً، وَيُقَالُ: إِنَّ كُلَّ شَعْرَةٍ تُطَالِبُهُ بِجَنَابَتِهَا
Seorang yang sedang junub hendaknya tidak mencukur rambutnya atau memotong kukunya atau mencukur rambut kemaluannya atau mengeluarkan darah atau menghilangkan salah satu bagian tubuhnya. Sebab, seluruh bagian tubuh tersebut akan mendatanginya dalam keadaan junub (berhadats besar). Dan dinyatakan pula bahwa setiap rambut kelak akan menuntutnya karena ia kembali ke tubuh dalam keadaan junub. (Muhammad bin Muhammad Al-Ghazâlî, Ihyâ 'Ulûmiddîn, Dârul Fikr, 1995, Juz.II, hal.37.)
Berdasarkan pendapat Imam Al-Ghazâlî di atas, seseorang yang sedang berhadats besar, baik junub maupun haidh, sebaiknya tidak mencukur rambut, memotong kuku, berbekam, mencabut gigi, dan sejenisnya agar kelak seluruh anggota tubuhnya dikembalikan kepadanya dalam keadaan suci.
📣
 Telegram Channel :

Untuk Bertanya dan Berkomentar silahkan PM atau Japri ke @habibnoval
Jangan lupa share artikel di atas kepada semua umat Islam di manapun mereka berada

Benarkah Bersentuhan Kulit Antara Suami dan Istri Membatalkan Wudhu?


Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, SOLO
Tanya:
Benarkah bersentuhan kulit secara langsung antara suami dan istri membatalkan wudhu keduanya?
Jawab:
Salah satu hal yang membatalkan wudhu adalah bersentuhan kulit pria dan wanita yang telah dewasa dan halal untuk dinikahi, secara langsung, tanpa adanya penghalang yang menutupi kulit salah satu di antara mereka.
Yang dimaksud dengan dewasa adalah yang telah mampu membangkitkan syahwat, meskipun belum mencapai usia baligh. Timbulnya syahwat bagi kaum pria ditandai dengan ereksi, sedangkan bagi kaum wanita adalah adanya rasa ketertarikan terhadap pria. (Lihat Ahmad bin 'Umar Asy-Syâthirî, Nailur Rajâ`, Dârul Minhâj, 83.)
Seandainya seorang pria dewasa menyentuh kulit gadis kecil yang belum baligh, akan tetapi sudah dapat membangkitkan syahwat (merangsang) pria normal (yang sehat akalnya), maka wudhu keduanya batal. (Lihat Ahmad Masyhûr bin Thâhâ Al-Haddâd, Ad-Durratul Yatîmah, Dârul Hâwî, hal.72.)
Jadi jelas sudah, jika suami istri bersentuhan kulit tanpa adanya penghalang yang menutupi kulit salah satu atau keduanya, maka wudhu keduanya batal. Dalilnya adalah wahyu Allâh berikut :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allâh tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Almaidah, 5:6)
📣 Telegram Channel :
http://bit.ly/majelisarraudhah
Untuk Bertanya dan Berkomentar silahkan PM atau Japri ke @habibnoval
Jangan lupa share artikel di atas kepada semua umat Islam di manapun mereka berada…

Seratus Dinar Untuk Mengajarkan Al-Quran


Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, SOLO

Seorang sufi menyerahkan pendidikan Al-Quran anaknya kepada seorang guru.  Ketika sang anak sudah dapat membaca Al-Quran dengan baik hingga surat Ar-Rahmân, sang ayah memberi guru tersebut uang sejumlah seratus dinar  sebagai hadiah.  Akan tetapi guru tersebut menolaknya dan menganggap pemberian itu terlampau banyak.  Melihat sikapnya, sang sufi berkata, "Maaf, serahkan putraku kepadaku, aku tidak berkenan engkau mendidiknya lagi."

"Mengapa demikian?" tanya guru tersebut keheranan.

"Karena engkau tidak memuliakan Al-Quran.  Engkau menganggap pemberianku sebesar seratus dinar terlampau banyak.  Sebenarnya, seandainya kuberikan seluruh hartaku kepadamu sebagai hadiah atas jasamu mengajarkan Al-Quran kepadanya, maka semua itu masih sedikit," jawabnya.

Sufi tersebut kemudian menyerahkan pendidikan Al-Quran anaknya kepada guru yang lain.  Dan guru yang menolak pemberiannya tersebut menyesali sikapnya. (dikutip dari Kalâm Habib 'Alî bin Muhammad Al-Habsyî manuskrip, Juz Akhir, hal.2)

Hikmah Di Balik Kisah

  Generasi terdahulu sangat memperhatikan pendidikan Al-Quran anak-anak mereka.  Jika salah seorang anak telah mengkhatamkan Al-Quran tiga puluh juz dengan baik di bawah bimbingan seorang guru, maka orang tuanya segera menyelenggarakan pesta khatmul Quran.  Mereka mengundang para ulama, tokoh masyarakat, kerabat serta teman-teman terdekat, layaknya undangan pesta perkawinan.  Lain halnya dengan umat Islam dewasa ini.  Untuk pesta ulang tahun, mereka siap mengeluarkan dana yang tidak sedikit, akan tetapi, ketika anaknya mengkhatamkan Al-Quran, mereka tidak berbuat apa-apa.
  
Tidak sedikit orang tua yang melalaikan pendidikan Al-Quran anaknya.  Sungguh suatu hal yang menyedihkan, demi mendapatkan nilai yang tinggi dalam berbagai mata pelajaran di sekolah, orang tua rela mengeluarkan jutaan rupiah.  Akan tetapi, demi pendidikan Al-Quran, orang tua sering kali menganggap terlampau mahal.  Terhadap penyanyi yang menghibur dalam sebuah acara perkawinan, tuan rumah rela membayar mahal, akan tetapi, terhadap Qâri yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dengan suara merdu, ia merasa keberatan untuk membayar mahal.

📣 Telegram Channel :
http://bit.ly/majelisarraudhah

Untuk Bertanya dan Berkomentar silahkan PM atau Japri ke @habibnoval

Jangan lupa share artikel di atas kepada semua umat Islam di manapun mereka berada….. 😊😊😊

Kirab Parade Hadroh 1000 Rebana di Solo

kirab hadroh

REPORTASE KIRAB PARADE HADRAH 1000 REBANA MAJELIS AR-RAUDHAH SURAKARTA
SEKILAS VIDEO KIRAB 1000 REBANA:
b. Tribunews TV: https://youtu.be/sB-ARWD00CQ
c. Majelis Ar-Raudhah TV: https://youtu.be/1hV7oOTutPc
SEKILAS INFO KIRAB 1000 REBANA:
Pada Senin malam Selasa, 18 Juli 2016, Pengasuh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah Solo Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus memimpin gelaran Kirab Parade Hadrah 1000 Rebana. Kirab yang diadakan dalam rangka momen Halal bi Halal ini dimulai dari Masjid Agung Kota Surakarta menuju Markas Besar Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah Surakarata.
Hadir dalam gelaran Kirab Parade Hadrah 1000 Rebana antara lain:
a. Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus,
b. Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo beserta jajaran Muspida Kota Surakarta dan Muspika Kecamatan Pasar Kliwon,
c. Ketua Tanfidziah PC Nahdlatul Ulama Surakarta Bpk. H. Helmy Ahmad Sa'dilah,
d. Kasrem 074 WRT Letkol Inf Krisbianto Arimurti,
e. Kasi Pers Brigif 6 Kostrad Mayor Inf Makmur Patangai,
f. Kasibintal Lanud Adi Sumarmo Mayor AU Sus Wildan,
g. Danden Depo lanud Adi Sumarmo Mayor PNB Avik,
h. Kasat Bimas Polresta Surakarta Kompol Taufiq Oktaviato,
i. Pengurus PW Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Jamal,
j. Ketua Banser Jawa Tengah Hasyim Asy'ari,
k. Sekretaris PW Anshor Jawa Tengah Gus Sholahudin,
l. Ketua Korwil GP Ansor Soloraya Ali Mahbub,
m. Penasehat GP Ansor Soloraya Komsun Nur Arif,
n. Kasatkorwil Banser Soloraya Muhammad Abdullah,
o. Kasat Koorcab Banser se-Soloraya,
Dan juga diikuti oleh puluhan ribu peserta hadrah serta jamaah muslimin wal muslimat, diantaranya:
a. 1 SST Korem 074 WRT
b. 1 SST Kodim 0735,
c. 1 SST Kopasus,
c. 1 SST Brigif 6 Kostrad,
d. 1 SST Yonif 413 Kostrad,
e. 1 SST Lanud Adi Sumarmo,
f. 1 SST Brimob,
g. Elemen Pemerintahan Kota Surakarta,
h. Banser NU Solo Raya,
i. Elemen masyarakat,
j. Gabungan Santri Solo Raya,
k. Jamaah Majelis Ar-Raudhah Solo,
SEKILAS INTI MAU'IDZOH HASANAH YANG DISAMPAIKAN OLEH SAYYIDIL HABIB NOVEL BIN MUHAMMAD ALAYDRUS:
a. Allah, mudah-mudahan ini menjadi contoh lain karena TNI dan jajarannya, Kepolisian dan jajarannya, Pemerintah Kota Surakarta dan jajarannya, para santri, ulama dan masyarakat bersatu padu. Kita bawa pesan bahwa kita adalah Bangsa Indonesia, Rakyat Indonesia, jangan mau dipecah-pecah. Kita adalah sebuah Persatuan Indonesia.
b. Solo akan memberikan contoh di Indonesia dan dunia dengan menunjukkan sikap santun dan bergandengan tangan guna menyejukkan negeri ini. Bersama-sama dengan TNI/POLRI, Kyai, Ulama, gabungan Santri Solo Raya, elemen Pemerintahan Kota Surakarta, Banser dan elemen masyarakat, bersatu kita tidak bisa dipecahkan. Ini ide kita bersama sehingga terwujud acara seperti ini. Sesuatu mengalir seperti biasanya yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
c. Siapa yang mengucapkan La Illaha Illalloh berarti telah masuk bentengnya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rasulullah itu menyukai simbol-simbol yang baik. Rakyat sudah capek dengan ribut-ribut, KALAU TIDAK SUKA DENGAN PANCASILA SILAHKAN PERGI DARI INDONESIA. Kita umat beragama yang CINTA NKRI. Pancasila dibuat termasuk oleh para ulama. Negara ini harus dilindungi, jangan ada yang mengacaukan siapapun juga orangnya.
SEKILAS INTI MAU'IDZOH HASANAH YANG DISAMPAIKAN OLEH SAYYIDIL HABIB MUHAMMAD BIN HUSEIN ANIS ALHABSYI:
a. Islam adalah rahmatan lil alamin. Kita sebagai warga negara Indonesia yang cinta tanah air dapat melakukan jihad dengan ilmu, jihad dengan berdakwah. Kita ajak masyarakat untuk belajar pada para kyai dan ulama, yang insya Allah secara keilmuanya tidak diragukan.
b. Janganlah kita belajar tentang ilmu agama melalui sosmed (sosial media) dan internet. Kita hendaknya belajar tentang agama Islam yang benar sesuai ajaran pembawa Islam ke Indonesia yaitu Walisongo, yang masih menjaga amaliah-amaliah Islam seperti Yasin dan Tahlil, serta mengajarkan cara jihad yang benar dan tetap setia menjaga bangsa dan negaranya dengan berpedoman pada ajaran agama yang benar.
c. Terimakasih disampaikan kepada semua jajaran yang hadir. Tepat pada 14 Syawal adalah hari yang baik, tokohnya di Solo meninggalnya juga pada 14 syawal, termasuk Habib Anis bin Alwi Alhabsyi
d. Dan kebetulan acara malam ini dihadiri Komandan Banser Jawa Tengah Bapak Hasyim Asy' ari, semoga ini sebagai penyemangat bagi kita semua, bahwa setiap kegiatan kita selalu dijaga oleh anggota Banser.
(Ringkasan hasil reportase yang dutulis oleh Pejuang Ahlussunnah wal Jamaah Sragen Gus Achmad Mustaqim Al Faiz, dan diketahui oleh Ketua Panitia Penyelenggara Kirab Parade Hadrah 1000 Rebana yang juga Ketua Relawan Majelis Ar-Raudhah Surakarta Mbah Yai Ahmad Sya'roni)

Halal bi Halal Majelis Ar Raudhah

Hadirilah Halal bi Halal Akbar Majelis Ar Raudhah

Sejuta Kalimat Tahlil untuk keselamatan bangsa serta Kirab 1000 rebana ( dari Halaman Masjid Agung Surakarta ke Mabes Ar Raudhah ) bersama TNI, POLRI, BANSER, dan Para Santri Solo Raya Serta HABIB NOVEL BIN MUHAMMAD ALAYDRUS

Senin, 18 Juli 2016
Jam 19.00 ( Kirab 1000 rebana menuju Mabes Ar Raudhah )
Jam 20.00 ( pembacaan sejuta Kalimat Tahlil )
Tempat di MABES AR RAUDHAH ( Jln Dewutan no 112 Semanggi, Pasar Kliwon - Solo

Live Streaming www.ar-raudhah.info/live

Menjadi Pintu Kebaikan Atau Keburukan


Oleh Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus (Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, Solo)
ANAS BIN MÂLIK radhiyallâhu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasûlullâh saw bersabda:
إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيْحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيْقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيْحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيْقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوْبَى لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيْحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيْحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
Di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan serta penutup keburukan, dan ada pula yang menjadi pembuka keburukan serta penutup kebaikan. Sungguh beruntung seseorang yang Allâh letakkan di tangannya kunci-kunci pembuka kebaikan dan sungguh celaka dia yang Allâh letakkan di tangannya kunci-kunci pembuka keburukan. (HR Ibnu Mâjah)

Kebaikan adalah sesuatu yang diridhai Allâh sedangkan keburukan adalah sesuatu yang dimurkai Allâh. Jika Allâh meridhai seorang hamba, Dia menjadikannya sebagai kunci pembuka kebaikan. Ketika memandangnya kita segera teringat kebaikan. Di mana pun dia berada, kebaikan datang bersamanya. Ketika namanya disebut, yang terdengar hanyalah kebaikan. Jika dia berbicara, yang terucap hanyalah kebaikan.
Allâh menghiasi dirinya dengan berbagai sifat mulia, sehingga siapa pun yang bertemu dengannya akan menjadi baik; melakukan kebaikan, mengucapkan kebaikan, memikirkan serta merenungkan kebaikan. Di mana pun berada, dia menjadi kunci pembuka kebaikan. Setiap orang yang bergaul, berteman dan bersahabat dengannya pun memperoleh kebaikan.
Sebaliknya, ada orang yang siapa pun bertemu dengannya menjadi buruk, berbuat jahat, berkata kotor, berpikir jorok, dalam hatinya tersimpan keburukan. Di mana pun berada, dia menjadi penyebab terbukanya keburukan. Siapa pun yang bergaul dan bersahabat dengannya akan memperoleh keburukan.
Persahabatan dengan orang pertama (pembuka kebaikan) merupakan obat yang memperkuat imanmu, sedangkan pertemanan dengan orang kedua (kunci pembuka keburukan) merupakan penyakit yang melemahkan iman.
Seseorang yang hatinya hanya memikirkan dunia, maka ketika bertemu denganmu dia akan membicarakan dunianya. Sedangkan orang yang hatinya hanya memikirkan Allâh, Penciptanya, maka ketika bertemu denganmu dia akan menyebut-Nya. Setiap orang akan menyampaikan kepadamu apa yang dia anggap baik dan sesuai dengan isi hatinya.
Orang yang membicarakan dunia akan membuatmu menginginkan dunia. Dia akan menjadikan dunia tampak indah di matamu. Mendengarkan ucapannya hanya akan mendatangkan penyakit, menjerumuskanmu dalam kebinasaan dan kehancurannya.
Adapun orang yang membicarakan akhirat akan membuatmu menginginkan akhirat dan memandang indah akhirat. Dia akan membuatmu memandang rendah dunia, berzuhud terhadapnya dan waspada akan bahayanya. Sebab, dia akan memberitahukan kepadamu fitnah dan tipu daya dunia, menceritakan kepadamu omong kosong dunia dan perhitungan berat yang kelak ditemui para pecinta dunia dan kedahsyatan hari kiamat.
Sedangkan orang yang membicarakan keagungan Allâh yang Maha Agung, akan membuatmu meyakini pengaturan Allâh dan istiqamah dalam beribadah (menghamba) kepada-Nya. Bahkan ia akan membuatmu lupa akan dirimu sendiri dan segala sesuatu selain-Nya……..
Dikutip dari Kitab Nawâdirul Ushûl Fî Ma'rifati Ahâdîtsir Rasûl, Cet.1, juz.1, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah, Beirut, 1992, hal.277, karya Abû 'Abdillâh Muhammad Al-Hakîm At-Tirmidzî,
Bergabunglah Bersama Kami di:
📣
 Telegram Channel :

Jangan lupa share artikel di atas kepada semua umat Islam di manapun mereka berada

Kemuliaan Malam Nishfu Sya'ban


Oleh Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, SOLO
SYA’BAN adalah bulan dilaporkannya amal saleh sepanjang tahun yang seringkali dilupakan kemuliaannya. Ketika ditanya oleh Sayidah ‘Aisyah rha mengapa beliau saw berpuasa di bulan SYA’BAN lebih banyak dibanding bulan-bulan lainnya, Rasulullah saw menjawab:
ذاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
"Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (dilaporkan) kepada Tuhan alam semesta. Aku ingin amalku diangkat (dilaporkan) kepada Allah sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR Nasai)
Dalam sebuah Hadits yang disampaikan oleh Khalifah Ali bin Abu Thalib disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُولُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Jika MALAM NISHFU SYA’BAN tiba, maka BERIBADAHLAH DI MALAM HARINYA dan BERPUASALAH DI SIANG HARINYA, karena sesungguhnya ketika matahari terbenam di MALAM NISHFU SYA’BAN Allah turun ke langit dunia dan berkata, “ADAKAH YANG MEMINTA AMPUN KEPADAKU SEHINGGA AKU MENGAMPUNINYA, ADAKAH YANG MEMINTA REZEKI (KARUNIA) KEPADAKU SEHINGGA AKU MEMBERINYA REZEKI, ADAKAH YANG SEDANG MENGALAMI MUSIBAH SEHINGGA AKU MENYEMBUHKANNYA (MENYELAMATKANNYA), ADAKAH…ADAKAH.., (Demikian Allah terus memberikan tawaran kepada hambaNYA) hingga tiba waktu Fajar. (HR Ibnu Majah)
Para ulama salaf maupun khalaf, senantiasa mengajak umat untuk memuliakan bulan SYA’BAN dan terutama MALAM NISHFU SYA’BAN. Imam Syafi’I rahimahullah berkata:
إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ: فِيْ لَيْلَةِ الجْـُمُعَةِ ، ولَيْلَةِ الأَضْحَى، ولَيْلَةِ الفِطْرِ، وأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، ولَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Sesungguhnya doa akan dikabulkan di lima malam, yaitu: Malam Jum’at, Malam Hari Raya Idul Adha, Malam Idul Fitri, Malam Pertama Bulan Rajab dan MALAM NISHFU SYA’BAN (pertengahan SYA’BAN). (Lihat Sunanul Kubra AlBaihaqi, Darul Fikr, Juz.V, Hal.110)
Dalam sebuah Hadits, Sayidah ‘Aisyah bercerita, “Pada suatu malam aku kehilangan Rasulullah saw (dari tempat tidur) kemudian aku mencarinya dan ternyata beliau berada di pemakaman Baqi’, sedang menengadahkan wajah beliau ke langit, kemudian beliau berkata, “Duhai ‘Aisyah, apakah engkau khawatir Allah dan RasulNYA akan mengurangi hakmu?” Maka aku (‘Aisyah) berkata, “Aku mengira engkau sedang mendatangi salah satu istrimu.” Maka Rasulullah saw bersabda:
إنَّ الله ـ عَزَّ وَجَلَّ ـ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ إلى السَّماءِ الدُّنْيا فَيَغْفِرُ لأكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعرِ غَنَمِ كَلْبٍ
Di malam NISHFU SYA’BAN, ALLAH ‘Azza Wa Jalla turun ke langit dunia dan memberikan ampunan sebanyak bulu domba yang dimiliki oleh suku Kalb. (HR Tirmidzi Dan Ibnu Majah)
Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ إلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Di MALAM NISHFU SYA’BAN, Allah mengawasi seluruh makhlukNYA dan mengampuni seluruh makhlukNYA kecuali seseorang yang menyekutukan Allah dan seseorang yang bermusuhan. (HR Thabrani dan Ibnu Hibban danlam Sahihnya)
‪#‎Monggo‬ RAMAIKAN MALAM NISHFU SYA'BAN
Remaja masjid, penggerak majelis, dai dan kyai...mari bersama sama ramaikan langgar, surau, musholla dan masjid, di malam nishfu sya'ban ini, tepatnya malam ahad, Sabtu 21 Mei 2016 besok, dengan sholat, dzikir dan doa....
INI BUKAN SERUAN SYAIKH FULAN ATAU SYAIKH FULAN...
TAPI INI SERUAN BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW...
Karena Nabi kita telah bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُولُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Jika MALAM NISHFU SYA’BAN tiba, maka BERIBADAHLAH DI MALAM HARINYA dan BERPUASALAH DI SIANG HARINYA, karena sesungguhnya ketika matahari terbenam di MALAM NISHFU SYA’BAN Allah turun ke langit dunia dan berkata, “ADAKAH YANG MEMINTA AMPUN KEPADAKU SEHINGGA AKU MENGAMPUNINYA, ADAKAH YANG MEMINTA REZEKI (KARUNIA) KEPADAKU SEHINGGA AKU MEMBERINYA REZEKI, ADAKAH YANG SEDANG MENGALAMI MUSIBAH SEHINGGA AKU MENYEMBUHKANNYA (MENYELAMATKANNYA), ADAKAH…ADAKAH.., (Demikian Allah terus memberikan tawaran kepada hambaNYA) hingga tiba waktu Fajar. (HR Ibnu Majah)
Rasulullah saw bersabda:
إنَّ الله ـ عَزَّ وَجَلَّ ـ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ إلى السَّماءِ الدُّنْيا فَيَغْفِرُ لأكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعرِ غَنَمِ كَلْبٍ
Di malam NISHFU SYA’BAN, ALLAH ‘Azza Wa Jalla turun ke langit dunia dan memberikan ampunan sebanyak bulu domba yang dimiliki oleh suku Kalb. (HR Tirmidzi Dan Ibnu Majah)
IKUTILAH SERUAN NABI DAN RAMAIKAN MALAM AHAD NANTI, NISHFU SYA'BAN DENGAN IBADAH KEPADA ILAHI ROBBI....
BAGIKAN/SHARE SERUAN INI KEPADA SEMUA KONTAK ANDA.

Mengapa Harus Bermadzhab?

gambar : santri.net

MENGAPA HARUS BERMADZHAB
Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus,
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, Solo

Tanya :
Kenapa kebanyakan umat Islam dalam beribadah memakai madzhab Imam Syafi'i, Maliki, Hanafi atau Hambali, bukankah yang benar adalah yang mengikuti AlQur’an dan Sunnah (Hadits)? Kenapa tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah saja?
Jawab :
Sebuah pertanyaan yang menarik, mengapa kita harus bermadzhab? Mengapa kita tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah saja?
Kalimat "Mengapa kita tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah saja?" seakan-akan menghakimi bahwa orang yang bermadzhab itu tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah. Penggunaan kalimat "Mengapa kita tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah saja?" tersebut telah menyebabkan sebagian orang memandang remeh ijtihad dan keilmuan para ulama, terutama ulama terdahulu yang sangat dikenal kesalehan dan keluasan ilmunya. Dengan menggunakan kalimat "Mengapa kita tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah saja?" sekelompok orang sebenarnya sedang berusaha mengajak pendengar dan pembaca tulisannya untuk mengikuti cara berpikirnya, metodenya dalam memahami AlQur’an dan Sunnah, serta menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar, karena ia telah berpegang kepada AlQur’an dan Sunnah, bukan fatwa atau pendapat para ulama. Hal semacam ini tentunya sangat berbahaya.
Sebenarnya sungguh aneh jika seseorang menyatakan agar kita tidak bermadzhab dan seharusnya kembali kepada AlQur’an dan Sunnah. Mengapa aneh, coba perhatikan, apakah dengan mengikuti suatu madzhab berarti tidak mengikuti AlQur’an dan Sunnah? Madzhab mana yang tidak kembali kepada AlQur’an dan Sunnah? Justru para pemuka madzhab tersebut adalah orang-orang yang sangat paham tentang AlQur’an dan Sunnah. Coba dicek, hasil ijtihad yang mana dalam suatu madzhab, yang tidak kembali kepada AlQur’an dan Al Hadits?
Ternyata semua hasil ijtihad keempat madzhab yang populer di dalam Islam semuanya bersumber kepada AlQur’an dan Hadits. Artinya dengan bermadzhab kita justru sedang kembali kepada AlQur’an dan Hadits dengan cara yang benar, yaitu mengikuti ulama yang dikenal keluasan ilmu dan kesalehannya.
Akhir-akhir ini memang muncul sekelompok orang yang sangat fanatik dengan golongannya dan secara sistematis berupaya mengajak umat Islam meninggalkan madzhab. Mereka seringkali berkata, "Kembalilah kepada Alquran dan Sunnah". Ajakan ini sepintas tampak benar, akan tetapi sangat berbahaya, karena secara tidak langsung mereka menggunakan kalimat (propaganda) di atas untuk menjauhkan umat dari meyakini pendapat para ulama terdahulu yang telah mumpuni. Mereka memaksakan agar kita semua hanya mengikuti pendapat gurunya.
Kemudian perhatikan lebih cermat lagi, apakah mereka yang menyatakan kembali kepada AlQur’an dan Sunnah benar-benar langsung kembali kepada AlQur’an dan Sunnah? Tidak bukan, mereka ternyata menyampaikan pendapat guru-gurunya. Artinya, mereka sendiri sedang membuat madzhab baru sesuai pemikiran guru-gurunya.
Coba bayangkan, andai saja setiap orang kembali kepada AlQur’an dan Sunnah secara langsung, tanpa bertanya kepada pakarnya, apa yang akan terjadi? Yang terjadi adalah setiap orang akan menafsirkan AlQur’an dan Sunnah menurut akalnya sendiri, jalan pikirnya sendiri, sehingga akan sangat berbahaya.
Oleh karena itu, kita harus bermadzhab, agar kita tidak salah memahami AlQur’an dan Sunnah. Kita sadar, tingkat keilmuan para pakar yang ada di masa ini tidak dapat disamakan dengan para ulama terdahulu, begitu pula tingkat ibadah dan kesalehan mereka.

Ngaji Yuk Via Telegram


NEW LAUNCHING: NGAJI YUK VIA TELEGRAM
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَصَحَابَتِهِ أَجْمَعِيْنَ
Alhamdulillah, kini telah hadir program kajian Islam ahlussunnah wal jama'ah melalui aplikasi Telegram bersama Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus (Pengasuh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah Solo).
Dapatkan kajian Ilmu baik dalam bentuk Tulisan, Suara dan Video di handphone anda. Caranya gampang banget, silahkan download aplikasi "Telegram", kemudian ikuti atau join channel Majelis Ar-Raudhah Pusat dihttp://telegram.me/majelisarraudhah atau http://bit.ly/majelisarraudhahatau http://goo.gl/3wCSD9. Channel Telegram Majelis Ar-Raudhah Pusat ini diasuh dan di admin langsung oleh Al-Habib Novel bin Muhammad Alaydrus.
Dengan bergabung di channel Telegram Majelis Ar-Raudhah Pusat, insya Allah anda akan mendapatkan kiriman tausiyah langsung dari Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, bisa ngaji bareng bersama para jamaah Majelis Ar-Raudhah dari seluruh Indonesia dan Dunia. Kapan lagi coba bisa ngaji tiap hari bersama Habib Novel Alaydrus? Makanya yuk gabung bersama channel Telegram Majelis Ar-Raudhah Pusat di sini:http://telegram.me/majelisarraudhah atau http://bit.ly/majelisarraudhahatau http://goo.gl/3wCSD9. Insya Allah berkah, manfaat, nambah ilmu, dan ukhuwah.

Kategori

Habib Novel bin Muhammad Alaydrus ar raudhah Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Qosidah Habib Muhammad Husein Al Habsyi artikel aswaja Jadwal Teks Qosidah Teks Sholawat lirik lirik Qosidah Rutinan ceramah Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf Hadroh rutinan ar raudhah Buya yahya Langitan habib luthfi kajian kitab kh jamaludin ahmad mp3 Doa KH Abdullah Sa'ad Ahbaabul Musthofa Majlis Alhidayah bedah buku haul ramadhan video Al Hikam H Soni Parsono KH Ma'ruf Islamuddin Riyadhul jannah Sholawat alhidayah aplikasi kajian klaten lagu anak islami nasyid Buku Habib Munzir Al Musawa KH Abdul Karim Ahmad Musthofa Ust Yusuf Mansyur Gus Mus Pop religi Sholawatan di Klaten alhikam habib taufiq launching buku masjid agung surakarta renungan Fiqih KH. Abdul Karim Ahmad Mustofa Wafiq Azizah aa gym habib novel habib umar bin hafidz kajian rutin jumat kh yazid bustomi pengajian sholawatan Bustanul Asyiqin Gus karim KH Zainuddin MZ Maher Zain VCD Tausyiah ahbabul musthofa jadwal ahbabul musthofa jaket kh anwar zahid pengajian lucu puisi AL Bahjah Cak nun Cerita hikmah Habib Abu Bakar Fahmi Assegaf Habib Alwi Habib Hasan Al Kaf Habib Salim Habib Taufik Jamuro Jawa Majelis rosulullah Murotal Qosidah Langitan Ustadz Arifin Ilham Ustadz Jefri Al Bukhori ceramah lucu dzikir ebooks habib husein habib syekh hadroh klaten ilmu urip isro' mi'roj kajian pagi kajian ramadhan 1433H kh abdullah saad khotmil qur'an kyai nu launching website aswaja majelis ar ridwan majlis dzikir maulidan motivasi secangkir kopi hikmah syekh jibril syiiran polisi tahunan tembang jawa wayang wisata hati AL Aqso Group Al FIrdaus Darul Ulum Jombang Al Fatah Group Al Ishlah Group Al Islamiyyah Group Al Istiqomah Sunan Drajad Lamongan Al Madaniyah Al Quds As Samawat Group Bahtsul Masail Chikita Meddy Dhea Ananda Habib Muhammad Syafi'i bin Edrus Alaydrus Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf Habib Umar Muthohar Habib Umar bin Husain Aseegaf Hadroh Aktsarunnafi Madiun Hadroh Fattahillah Hadroh Gapuro Hadroh MTTA Sawit Harlah Hikmah Pagi IAIN Surakarta Jannur KH A Mustofa Bisri KH Ahmad Asror KH Duri Azhari KH Imron Jamil KH Khairullah Ramli KH Uzairon Thoifur Abdillah KH. Ahmad Asrori Al Ishaqy Kalender 2013 Kaos Khataman Qur'an Launching ukm Majlis Rosulullah Mayada Mencium tangan Mutiara Dhuha Mutiara Hikmah Nur Kasih Nuzunul quran Padhang bulan Pengiriman Qosidah Nasida Ria Roudlotul Ahbab Rutinan di Carrefour Solobaru Sakha Sedekah Sholawat Munjiyat Syi'ir Bunga Melati Syi'iran NU Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Tasya Tips Umam adab nabi ahmad sukino al muqorobbin awal tahun bid'ah bp dahlan iskan brothers ceng zam zam design kalender gus shofa gus wahid h enthus h seno hadi sumitro habib syarief mulachela harlah gp ansor 78 hongkong ilmu imsakiyah islam jadwal sholat jamaro jawa timur jurus takwa kajian rabu kewajiban kh abdullah gymnastiar kh ahmad dahlan kh dimyathi termas kh marzuki mustamar kh mashudi ki joko gorio goro kisah kursus kyaijawab lagu jawa mafia sholawat majlis makna ilir ilir manahan manajemen qolbu mangkuyudan maulid akbar mbah asrori melatih anak menuntut ilmu monas mursyid muslimat nabi yusuf orang alim pengajian di carrefour pesholatan ponpes almuttaqien ponpes alquranny popongan puasa puasa ramadhan puasa untuk anak pwnu jawa timur ramadhan 1434 h ramadhan 1435h ramadhan 1436h rotib al hadad sadranan serakah sifat tercela sklaten sms aswaja sms gratis sritex arena sulis syafaat syair syauqurrosul tips anak umroh ustadz jarwadi waktu sholat ziarah